Augmented Reality atau biasa disingkat (AR) merupakan sebuah teknologi yang memiliki rancangan khusus untuk mengintegrasikan informasi digital dengan lingkungan di dunia nyata secara real time. Tapi adakah dampak penggunaan teknologi Augmented Reality pada industri fashion dan retail? Yuk simak artikel ini sampai selesai ya!

Menurut tinjauan dari Wikipedia, awalnya Augmented reality (AR) disebut sebagai realitas tambahan, dan merupakan sebuah penggabungan teknologi antara benda maya dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi kemudian memproyeksikan benda-benda maya tersebut secara real time.
Dalam menyajikan sebuah informasi yang utuh dan akurat ke dalam dunia nyata. ternyata Augmented Reality (AR) memerlukan pendeteksian marker. Sistem ini perlu mengetahui tentang keberadaan penggunanya dan apa suatu hal yang sedang pengguna cari.
Umumnya, pengguna mengeksplorasi lingkungannya melalui layar di gawai atau perangkat tertentu yang menggambarkan suatu gambar dari kamera bersamaan dengan informasinya. Dengan itu, sistem perlu menentukan lokasi dan orientasi kamera melalui lensa kamera, lalu mampu memperlihatkan benda-benda virtual tepat di posisi tempat yang benar.
Apakah Augmented Reality (AR) Sama dengan Virtual Reality (VR)?
Tak jarang, teknologi Augmented reality (AR) sering disamakan dengan Virtual reality (VR). Nyatanya, keduanya memiliki perbedaan mendasar. Jika, Augmented reality (AR) menghadirkan suatu konten ke dalam dunia nyata, maka Virtual reality (Vr) hanya membawa masuk konten ke dalam dunia maya.
Dalam sejarah perkembangannya, Augmented reality (AR) telah ada sejak tahun 50-an. Augmented reality (AR) diprakarsai oleh Morton Heilig yang memiliki profesi sebagai sinematografer. Faktanya, istilah Augmented reality sendiri baru muncul pada tahun 1990 yang diperkenalkan oleh peneliti Boing Tim Caudell. Teknologi ini akan terus berkembang pesat dan telah mengalami revolusi dari waktu ke waktu.
Nyatanya, di Indonesia, Augmented reality (AR) masih terdengar awam oleh beberapa kalangan masyarakat, karena minimnya penyebaran pengetahuan antar Pebisnis atau perintis mengenai pentingnya menggunakan Augmented reality dalam bisnis mereka. Namun, bukan berarti di Indonesia tidak terdapat perusahaan yang mengembangkan Augmented reality (AR). Uniknya, terdapat beberapa perusahaan yang menggunakan dan mengembangkan teknologi ini, salah satunya adalah perusahaan MonsterAR.
Contoh Penggunaan Teknologi Augmented Reality Dalam Industri Fashion dan Retail
Memasuki era digitalisasi dengan perkembangan mode zaman yang semakin cepat dengan menghadirkan inovasi teknologi baru yang tak terbendung salah satunya adalah Augmented reality (AR). Teknologi Augmented reality (AR) mulai diterapkan oleh beberapa bisnis terutama bisnis retail dan bisnis fashion.
Bisnis retail adalah sebuah bisnis yang menjual produk atau jasa dalam skala kecil kepada konsumen atau pembeli. Biasanya, bisnis retail sering disebut sebagai penjual eceran atau satuan. Zaman modern ini, bisnis retail beralih ke aplikasi daring seperti e-commerce. Terdapat beberapa brand yang telah menggunakan teknologi Augmented reality (AR). Dengan teknologi ini, konsumen dapat mencoba produk terlebih dahulu sebelum membelinya.
Sementara itu bisnis fashion merupakan sebuah bisnis yang terpusat di bidang busana, baik dengan maksud untuk memperindah penampilan tubuh atau sesuatu yang dikenakan pada tubuh. Bisnis fashion terus berkembang pesat pasalnya bisnis ini akan terus ada karena fashion merupakan kebutuhan setiap orang. Tentunya, dipadukan dengan perkembangan zaman yang ada supaya tidak ketinggalan mode.
Berikut, beberapa contoh bisnis yang telah menggunakan Augmented Reality (AR) dalam bisnis yang dijalaninya untuk membantu visualisasi suatu produk.
1. IKEA Place

Salah satu toko perabotan rumah tangga yang memiliki daya tarik pembeli yang pesat, terutama generasi sekarang yang menyukai hunian yang minimalis adalah IKEA. Dengan adanya perkembangan zaman, IKEA terus beradaptasi dan melakukan inovasi dengan menghadirkan teknologi Augmented reality untuk memudahkan serta memanjakan pelanggannya melalui IKEA place.
Dengan ini, pembeli dapat melakukan simulasi terhadap barang yang hendak dibeli atau hendak menata letak furniture suatu produk furniture di sudut rumah pribadi. Tentu saja, dengan kemudahan ini pembeli tak perlu membawa meteran ke IKEA. Sungguh, memudahkan bukan?
2. Nike Fit

Nike Fit adalah sebuah aplikasi yang dapat memindai ukuran kaki supaya menemukan ukuran sepatu yang tepat. Uniknya, pelanggan tak perlu memindai berulang-ulang untuk melakukan pembelian berikutnya, karena pemindaian yang lalu telah tersimpan.
Jika, ingin membeli di toko secara langsung, kita hanya perlu menunjukkan kode QR yang tertera di aplikasi kepada pramuniaga lalu pramuniaga akan mengetahui ukuran sepatu yang sesuai dengan kita.
Tentunya, di luaran sana masih terdapat brand atau perangkat lain yang juga menggunakan teknologi Augmented reality dalam menjalankan bisnisnya. Faktanya, Pokemon go adalah salah satu permainan online yang terkenal dan menggunakan teknologi Augmented reality dalam model permainannya.
Dampak Penggunaan Teknologi Augmented Reality Pada Berbagai Industri Bisnis
Di era Revolusi Industri 4.0, perkembangan teknologi semakin maju dan bertambah pesat, hadirnya Augmented reality yang memberikan warna baru di bidang teknologi. Tentu saja, teknologi ini memiliki dampak tertentu, baik positif maupun negatif di dunia bisnis.
Teknologi Augmented reality memudahkan bagi setiap penggunanya untuk menikmati sensasi visual yang disuguhkah seperti terlihat hadir di realitas nyata. Augmented reality juga memiliki nilai praktis dan fleksibel seperti perangkat lunak AR yang bisa memindai ukuran sepatu tanpa mencoba sepatunya terlebih dahulu.
Atau bisa juga dengan tanpa datang ke tokonya secara langsung hanya melalui telepon seluler dan bisa di manapun, memilih warna makeup yang sesuai dengan kondisi muka melalui aplikasi Try On. Selain itu, Augmented reality dapat meningkatkan kepuasan pembeli atau pelanggan.
Teknologi Augmented reality (AR) hampir ada di segala bidang, seperti bidang kesehatan, bidang pendidikan, bidang makanan, dan masih banyak lagi. Setiap bidang memiliki dampak signifikan tertentu yang menyesuaikan dengan tujuannya.
Baca juga: 5 Teknologi Untuk Meningkatkan Operasional Bisnis
Mengintip Masa Depan Augmented Reality

Dengan segudang manfaat dan kecanggihan yang dimilikinya, Augmented reality tentu akan menggiurkan dan memiliki nilai fantastis di masa depan. Berbeda dengan saudaranya, Virtual reality yang semakin lambat perkembangannya jika dibandingkan dengan Augmented reality. Perkembangan teknologi Augmented reality sudah sangat matang. Namun, masih terdapat beberapa hal yang perlu dikembangkan lagi.
Augmented reality belum menemukan medium atau wadah yang cocok dan tepat, beberapa medium yang ada sekarang seperti smartphone dinilai belum praktis. Nyatanya, beberapa alat masih akan terus dikembangan seperti kacamata dan headset yang ternyata sedang dikejar oleh banyak pihak.
Tak hanya startup kecil, beberapa startup berskala besar juga ikut mengembangkan teknologi Augmented reality. Meski, masih penuh misteri apa yang dikerjakannya.
Tentunya, Augmented reality akan menguntungkan untuk dunia masa depan terutama untuk kehidupan manusia. Augmented reality memiliki nilai yang bagus dalam jangka panjang jika terus dikembangkan melalui inovasi-inovasi oleh para pengembang baik perorang atau sejenis startup.
Bagaimana pandanganmu terhadap teknologi satu ini? Apakah kamu tertarik menggunakan teknologi ini dalam bisnismu? Pasalnya, di Indonesia masih jarang perusahaan bisnis yang menerapkan teknologi ini.
Apakah Bisnis Fashion dan Retailmu Tertarik Menggunakan AR?
Dari ulasan diatas, dapat diketehaui bahwa dampak penggunaan teknologi Augmented Reality pada industri fashion dan retail memang belum begitu siginifikan, khususnya lagi di Indonesia. Meskipun demikian Anda bisa mulai menggunakan website untuk menjangkau pelanggan yang lebih banyak.
Tak perlu pusing lagi, sebab Alfa Digital Solution siap membantu bisnis retail dan fashion yang Anda jalankan saat ini untuk bisa go digital. Yuk langsung saja hubungi kami untuk informasi selengkapnya.