Di era industry 4.0 seperti saat ini, keberadaan Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan memiliki pengaruh yang cukup tinggi. Manfaat yang diberikan juga tidak tanggung-tanggung, sangat mempermudah aktivitas bisnis agar lebih terarah.
Meski awalnya kehadiran Artificial Intelligence sempat dikhawatirkan karena takut akan mempengaruhi permintaan sumber daya manusia dalam dunia bisnis. Nampaknya kini, manusia pun sudah semakin bersahabat dengan AI yang kian hari kian komprehensif membantu segala pekerjaan.
Ditambah dengan masifnya pemberitaan publik mengenai kepintaran AI membuat banyak masyarakat yang justru menjadi penasaran dan ikut mencoba kebolehan AI dalam menjawab segala pertanyaan yang dilontarkan.
Melihat kebolehan AI menjawab segala keresahan manusia, banyak bisnis maupun pemilik usaha yang mulai tertarik untuk menggunakannya. Sebut saja ChatGPT dan OpenAI, dua platform teknologi kecerdasan buatan yang digunakan untuk berkomunikasi dengan pelanggan dalam bentuk percakapan teks.
Mengenal Jenis Artificial Intelligence yang Menarik Perhatian
ChatGPT dikenal sebagai Chat Generative Pre-trained Transformer adalah teknologi chatbot berbasis teks dengan melibatkan kecerdasan buatan yang diperuntukkan untuk merespons percakapan dengan pengguna lain. Umumnya, ChatGPT digunakan untuk membantu manusia dalam kegiatan pelayanan 24 jam, pendidikan, karir, pekerjaan dan lain-lain.
Sedangkan OpenAI bertugas menyediakan berbagai software open source yang membantu para pengembang TI untuk membuat aplikasi kecerdasan buatan dengan gampang.
Dengan begitu, baik ChatGPT maupun OpenAI sama-sama memberi kemudahan berkomunikasi antar perusahaan dengan pelanggan. Tapi apa saja manfaat ChatGPT dan OpenAI ini untuk bisnis? Sabar, nanti akan kita bahas!
Bagaimana Mekanisme Kerja ChatGPT dan OpenAI Efisiensi Bisnis?
ChatGPT & OpenAI merupakan teknologi yang mengadaptasikan ilmu Natural language Processing (NLP) untuk dapat diandalkan dalam berkomunikasi layaknya manusia dengan pelanggan. ChatGPT juga menawarkan berbagai fitur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dengan menggunakan Natural Language Understanding (NLU) sebagai fitur unggulan untuk memanajemen text agar mampu menganalisis sentiment, dan prediksi konteks.
Terdapat perbedaan antara ChatGPT dengan OpenAI dalam penggunaannya yaitu model GPT-2 yang digunakan OpenAI memerlukan proses pelatihan lengkap untuk “mengajarinya” cara menanggapi dengan melibatkan kumpulan data yang besar dengan respons yang diharapkan.
Di sisi lain, model ChatGPT T5 menerapkan teknologi pembelajaran umum yang otomatis untuk mendapatkan pemahaman secara konteks dalam percakapan tanpa adanya bantuan manusia.
Itulah sebabnya ChatGPT lebih unggul dan mudah digunakan dibanding OpenAI, meski OpenAI diklaim dapat merespons dan memproses bahasa dengan lebih baik, faktanya ChatGPT kini lebih atraktif dalam berinteraksi dengan manusia.
Memanfaatkan ChatGPT dan OpenAI untuk Bisnis, Benarkah Efisien?
Sebenarnya, pemanfaatan ChatGPT telah lama diterapkan untuk membantu kelancaran bisnis, seperti chat otomatis di WhatsApp Bussines misalnya. Ketika mengirim sebuah pesan di luar jam operasional atau mulai mengetikkan satu kata pembuka, WhatsApp Bussiness biasanya akan membantu calon pelanggan untuk mendapatkan kebutuhannya tanpa melibatkan si pemilik akun WhatsApp tersebut.
Di latar belakangi hal tersebut, ChatGPT dibuat selengkap mungkin tujuannya agar kebutuhan pelanggan terpenuhi dan perusahaan mendapatkan nilai plus dari efisiensi waktu dan tenaga yang terwakilkan oleh ChatBot.
Selain itu, pelaku usaha dapat meminimalisir biaya karena dapat memperkerjakan sebuah robot tanpa harus dibayar lembur. Sebuah inovasi teknologi yang menjawab kegundahan pemilik usaha yang menggunakan sistem one stop shopping untuk dapat melayani pelanggan tanpa takut pelanggan merasa terabaikan karena beberapa pesan yang tidak terbalas.
ChatGPT dan OpenAI dilengkapi beberapa fitur dalam proses kerjanya. Fitur-fitur inilah yang menjadi daya tarik dan juga pertimbangan pemilik usaha untuk menggunakannya. Fitur-fitur yang tersedia di antaranya:
- Analisis Sentiment: Hal utama dalam upaya meningkatkan penjualan produk adalah dengan menganalisa keinginan serta kebutuhan pelanggan terhadap sebuah produk lewat ulasan atau komentar pelanggan. Setelah melakukan analisis kebutuhan, maka produsen produk atau marketer dapat mengatur strategi tepat sasaran guna memaksimalkan keuntungan perusahaan. Analisis Sentiment dapat dilakukan dengan menggunakan platform ChatGPT. Artificial Intelligence yang satu ini akan menjawab semua pertanyaan yang dibutuhkan produsen serta konsumen.
- Marketing atau Penjualan : Tak punya waktu untuk melakukan promosi secara berkala ke calon pelanggan? ChatGPT mampu melakukannya! Setelah mengalisa kebutuhan konsumen, mengetahui apa yang disukai dan tidak disukai oleh pelanggan, ChatGPT akan melakukan penjualan dengan mengirimkan pesan kepada calon pembeli di mana pesan yang dikirimkan sudah disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
- Layanan Pelanggan : Sejauh ini, ChatBot menjadi solusi yang paling dicari perusahaan untuk mengatasi layanan 24 jam. Kebutuhan orang yang berbeda-beda sering datang di saat yang tidak sama pula. Layanan 24 jam yang menjadi unggulan ChatGPT membuat platform ini memiliki peningkatan pemakaian dalam dua bulan terakhir. Pelanggan umumnya akan bertanya seputar produk yang akan mereka beli seperti ketersediaan produk, ukuran produk, dan biaya ongkir yang akan mereka tanggung. Semua pertanyaan tersebut dapat diatasi oleh ChatGPT.
- Generasi Konten : Sebuah perusahaan menengah hingga perusahaan besar pasti memiliki tim khusus yang memikirkan content plan yang akan mereka tampilkan pada sosial media. Namun, adakalanya ide-ide konten hanya berputar di situ-situ saja sehingga membuat keragaman konten pada sosial media tidak menjawab kebutuhan pelanggan. Dengan menggunakan fitur generasi Konten pada ChatGPT, jadwal konten, ide copywriting, ataupun ulasan untuk dituliskan ke dalam artikel blog tidak lagi terasa sulit.
- Bisnis Berjalan Otomatis : lewat fitur Otomasi Proses Bisnis yang diluncurkan oleh ChatGPT, pengaturan yang sebebelumnya telah diinput ke dalam sistem Artificial Intelligence dapat membantu pemilik usaha dalam mengoperasikan bisnis secara otomatis. ChatGPT akan membantu proses pengecekan produk, jadwal pengiriman, serta pemesanan produk yang habis.
Dengan menggunakan lima fitur itu saja, pemilik usaha atau pebisnis dapat memaksimalkan anggaran yang dapat dialokasikan ke hal lain guna meningkatkan daya jual.
Anggapan yang mengatakan bahwa ChatGPT ataupun OpenAI akan menggerus keberadaan karyawan manusia tidaklah benar. ChatGPT maupun OpenAI hanya bersifat teknologi, yang mana tujuannya membantu atau mempermudah bukan menghilangkan yang sudah ada.
Baca juga: Yuk Ketahui 10 Mesin Pencari Selain Google
Perusahaan Raksasa yang Telah Menggunakan AI
Sebuah survey yang dilakukan oleh platform penasehat karir ResumeBuilder.com pada Februari 2023 mengatakan hampir setengah dari 1000 perusahaan yang telah dimintai keterangan terkait penerapan ChatGPT menyimpulkan bahwa ChatGPT bekerja sangat baik di perusahaan mereka.
Stacie Haller seorang Chief Career Advisor dari ResumeBuilder.com mengatakan bahwa hampir 100% perusahaan-perusahaan di Amerika berencana memperluas penggunaan ChatGPT atau Artificial Intelligence lainnya.
Seperti yang telah ditulis sebelumnya, hadirnya AI bukan kali pertama di dunia. Sebelumnya ada beberapa perusahaan berbasis teknologi yang menerapkan kecerdasan buatan serupa seperti Google, Apple, Microsoft, Tesla, Meta (facebook), Amazon, dan Alibaba.
Ternyata selama ini kecerdasan buatan telah hadir di tengah-tengah kita. Lantas mengapa baru sekarang menyadarinya?
Pro dan Kontra Penerimaan Kecerdasan Buatan untuk Bisnis
Meski telah diketahui bersama bahwa marketplace saat ini telah menggunakan kecerdasan buatan dalam memudahkan segala aktivitas perusahaan. Tidak ada lagi alasan tidak dapat melayani pelanggan, atau pelanggan yang kelamaan menunggu chat dibalas oleh admin karena hadirnya AI untuk memudahkan.
Meski tujuan Elon Musk sebagai pencetus ialah untuk memudahkan pekerjaan dan bisnis, tetap saja akan ada pro dan kontra terhadap hal baru.
Bagi perusahaan yang terbantu dalam menjalankan aktivitas bisnisnya akan senang-senang saja dan berada di kubu yang pro. Namun, lain halnya dengan perusahaan yang didominasi oleh pekerjaan yang kebanyakan dilakukan oleh manusia bukan mesin, pasti akan sulit untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang satu ini.
Selain itu, tidak sedikit pula yang mengkhawatirkan data-data penting akan tercuri atau disadap oleh AI sehingga mereka lebih memilih untuk melakukan kegiatan bisnis dengan metode manual saja.
Jika demikian problemnya, hal yang perlu diperhatikan adalah mekanisme kecerdasan buatan apa yang akan digunakan. Dengan tidak memberikan data pribadi, dan pastikan melakukan pengecekan percakapan secara berkala.
Dari penelusuran dan berbagai survei, hampir 80% mengatakan pro dan sangat terbantu dengan fitur-fitur yang ada pada AI. Kalau dipikir-pikir, bukankah memang seharusnya bisnis apapun di dunia ini berintegrasi dengan teknologi?
Teringat pada kasus angkutan umum konvesional yang perlahan beralih ke mode angkutan online, di awal keberadaan juga mengalami banyak pro dan kontra, tetapi hingga saat ini dapat dilihat betapa menjamurnya angkutan mode online di seluruh penjuru negeri bahkan dunia. Itu artinya, selagi memberi banyak kemudahan, kecerdasan buatan akan tetap digunakan, dan sebagai pelaku usaha juga harus mau berubah demi bisnis yang lebih baik.
Pasang dan terapkan ChatGPT dan OpenAI untuk Bisnis Melejit
Untuk pemakaian dan pemasangan platform ChatGPT atau OpenAI ke dalam perangkat bisnis perlu bantuan ahli karena pemakaian platform AI untuk bisnis jelas akan berbeda dengan pemakaian pribadi.
Terdapat tiga langkah sederhana yang dapat dilakukan perusahaan untuk memasang platform AI yang sedang hype ini. Pertama, lakukan integrasi platform ke dalam sistem layanan pelanggan yang dimiliki ataupun aplikasi apapun yang biasanya digunakan sebagai wadah berkomunikasi dengan pelanggan.
Setelah itu, siapkan pengaturan model AI sesuai kebutuhan bisnis Anda dengan menyediakan data jawaban yang sekiranya akan ditanya oleh pelanggan dalam bentuk data percakapan.
Langkah terakhir, gunakan model AI dan amati perkembangan serta cara kerjanya setiap hari saat platform tersebut bekerja melayani pelanggan.
Demi mendapatkan manfaat ChatGPT dan OpenAI harusnya ketiga langkah tersebut tidak sulit untuk dilakukan.
Kesimpulan
ChatGPT dan OpenAI adalah dua platform kecerdasan buatan yang terbukti meningkatkan value perusahaan, meningkatkan keuntungan karena mampu memberi pengalaman efisiensi waktu, tenaga dan biaya lebih baik. Jadi manfaat ChatGPT dan OpenAi ini tidak boleh dipandang sebelah mata.
Sudah seharusnya pelaku usaha mulai mempertimbangkan manfaat dalam penggunaan ChatGPT dan OpenAI demi bisnis melejit. Diprediksi teknologi AI akan mencapai puncak dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. Perusahaan ataupun pemilik usaha yang merangkul AI untuk digunakan dalam pergerakan bisnis yang akan memiliki keunggulan dari sisi strategis yang semakin kuat.
Fitur-fitur yang diluncurkan sebagai unggulan dua platform tersebut adalah kebutuhan pemilik bisnis untuk mempermudah para pelanggan menemukan jawaban atas permasalahannya.
Teknologi akan terus berkembang menuruti kebutuhan pasar. Jika sebagai pemilik usaha yang bergerak dalam bidang bisnis selalu menolak untuk hidup berdampingan dengan inovasi – inovasi yang berkaitan dengan teknologi, maka bersiaplah untuk perlahan mengalami kemunduran.
Teknologi kecerdasan buatan adalah mesin. Seberapa hebatnya mesin tetaplah membutuhkan sentuhan, pengawasan manusia juga. Teknologi bersifat membantu pekerjaan yang tidak dapat dilakukan manusia sekaligus, bukan menghilangkan sumber daya manusianya.
