Software house vs In-house developer | Sumber: Freepik
Jika Anda bertanya mana yang lebih tepat antara software house vs in-house developer untuk bisnis, maka bisa disesuaikan dengan budget dan kebutuhan masing-masing perusahaan. Sebab, software house dan in-house developer memiliki keunggulan dan tantangannya tersendiri.
Yuk, cek perbandingan software house vs in-house developer di bawah ini.
Apa Itu Software House?
Software house merupakan sebuah perusahaan yang bertugas dalam mengembangkan aplikasi atau software untuk kebutuhan bisnis perusahaan lain. Dalam perusahaan ini, biasanya terdapat tim pengembang yang terdiri dari programmer, QA, project manager hingga UI/UX designer. Selain itu, software house juga memiliki klien dari berbagai industri berbeda.
Lebih dari itu, perusahaan juga akan memastikan bahwa sistem yang mereka buat memiliki keamanan, skalabilitas dan performa yang tinggi.
Keunggulan Software House
Ada beberapa keunggulan menggunakan software house, yaitu:
1. Profesional di Bidangnya
Software house memiliki tim profesional yang ahli pada bidangnya masing-masing. Pengalamannya yang luas dalam menangani berbagai proyek bisnis dapat membuat mereka ahli memecahkan masalah terkait pengembangan software.
2. Memiliki Sumber Daya Lengkap
Perusahaan perangkat lunak memiliki sumber daya lengkap, mulai dari programmer, QA, project manager hingga UI/UX designer. Tak heran, mereka dapat menyelesaikan proyek bisnis lebih cepat dan sesuai permintaan klien.
3. Fleksibilitas
Tak hanya berpengalaman dan memiliki tim lengkap, software house juga lebih fleksibel dalam menyesuaikan kebutuhan para kliennya. Mereka mampu menyesuaikan waktu dan sumber daya yang tersedia sesuai kebutuhan spesifik dari klien.
Jadi, klien pun akan memperoleh aplikasi maupun perangkat lunak sesuai kebutuhan mereka. Kalau pun muncul error, pihak jasa akan segera memberi penanganan secara cepat.
Tantangan Memilih Software House
Meski begitu, ada beberapa tantangan yang akan Anda dapatkan saat memilih software house, yaitu:
1. Biaya Cenderung Tinggi
Software house cenderung mengenakan harga tinggi untuk setiap produk jasanya. Sebab, perusahaan perangkat lunak harus menutupi biaya overhead dan memperoleh keuntungan dari harga yang mereka tawarkan.
Bagi perusahaan kecil atau start-up, biaya ini mungkin menjadi faktor signifikan yang harus diperhatikan saat memilih antara software house vs in-house developer. Tetapi, tak perlu khawatir karena masih ada software house Indonesia terbaik yang menawarkan harga terjangkau.
2. Masalah dalam Komunikasi
Bukan hanya soal biaya, masalah komunikasi juga menjadi tantangan tersendiri saat menggunakan software. Soalnya, terkadang muncul kesalahpahaman antara kedua pihak saat melaksanakan project. Karena itulah, penting menjalin kerjasama dengan pihak software house yang memiliki layanan komunikasi aktif.
3. Ketergantungan pada Pihak Luar
Saat memilih software house, Anda akan terus mengandalkan pihak luar dalam pengembangan aplikasi atau software. Kalau ada masalah seperti error, perusahaan akan kesulitan untuk memperbaikinya sendiri. Meski begitu, tak perlu khawatir karena pihak jasa dapat mengatasi hal tersebut dengan mudah.
Apa Itu In-House Developer?
In-house developer adalah tim internal yang bertugas sebagai pengembang aplikasi atau software dan terdapat pada perusahaan itu sendiri. Tim internal akan bertanggung jawab terhadap pengembangan software atau aplikasi yang perusahaan butuhkan.
Keunggulan In-House Developer
Ada beberapa kelebihan menggunakan in-house developer, yaitu:
1. Akses Kontrol Penuh
Menggunakan in-house developer membuat perusahaan memiliki akses kontrol penuh dalam proyek pengembangan software atau aplikasi. Anda bisa langsung memastikan bahwa proyek sejalan dengan visi dan misi perusahaan, bahkan dapat mengecek setiap tahap pengembangannya.
2. Biaya Lebih Murah
Karena tak perlu mengeluarkan budget tambahan untuk tim eksternal, maka biaya yang perusahaan keluarkan pun lebih murah. Jadi, bisa lebih hemat budget, bukan?
3. Skill dan Pengetahuannya Terus Berkembang
Melalui in-house developer, Anda bisa sekalian meningkatkan skill dan pengetahuan tim pengembang tersebut. Karyawan yang memiliki keterampilan dan pengetahuan relevan dapat dipertahankan dan memberikan peluang bagi mereka untuk mengembangkan keahliannya tersebut.
Tantangan Memilih In-House Developer
Faktanya, menggunakan in-house developer pun masih memiliki beberapa tantangan, seperti:
- Keterbatasan Sumber Daya: In-house developer bakal sulit mengerjakan proyek besar karena sumber daya yang tersedia terbatas hanya pada tim internal saja.
- Pengalaman Masih Kurang: Tim internal terkadang masih kurang berpengalaman dalam mengerjakan project yang lebih spesifik dan kompleks.
- Kurangnya Kreativitas dan Inovasi: Mereka juga cenderung terjebak dalam aktivitas rutin yang membuatnya sulit menemukan ide segar maupun inovasi untuk membantu perusahaan
Perbandingan Software House vs In-House Developer
Supaya lebih jelas dan yakin saat menentukan software house vs in-house developer, Anda bisa simak perbandingannya berikut:
1. Sumber Daya
Perbandingan software house vs in-house developer pertama terletak pada sumber dayanya. Software house punya sumber daya lengkap yang berpengalaman dan profesional pada bidangnya. Sementara in-house developer memiliki sumber daya yang kurang atau terbatas.
2. Skill atau Kemampuan
Dilihat dari segi kemampuannya, software house memiliki tim dengan skill terbaik yang memungkinkan project dapat selesai dengan standar terbaik. Sedangkan tim internal atau in-house developer memiliki sumber daya terbatas, sehingga kemampuannya pun masih terbatas hanya untuk pengembangan aplikasi atau software tertentu.
3. Biaya
Kalau ingin bekerjasama dengan software house, Anda harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memperoleh hasil optimal. Sedangkan bekerjasama dengan tim eksternal alias in-house developer, Anda tak perlu mengeluarkan biaya lagi. Hanya saja, hasilnya masih kurang optimal, terutama jika memerlukan aplikasi atau software dengan spesifikasi lengkap.
4. Skalabilitas
Software house mampu mengembangkan aplikasi atau perangkat lunak sesuai perkembangan bisnis. Sementara jika menggunakan in-house developer, besar kemungkinan Anda harus merekrut tenaga kerja tambahan untuk bisa menyelesaikan project sesuai perkembangan perusahaan.
5. Waktu dan Efisiensi
Saat membandingkan software house vs in-house developer, Anda juga mesti memperhatikan waktu dan efisiensinya. Tim software house sudah lengkap, sehingga mampu mengerjakan project secara cepat dengan hasil optimal. Sementara in-house developer membutuhkan lebih banyak waktu karena jumlah karyawan dalam setiap tim masih terbatas.
6. Dukungan Jangka Panjang
Dari segi dukungan jangka panjang, keduanya sebenarnya menawarkan keunggulan sama. Software house menawarkan dukungan pasca-launch alias tetap memastikan software bekerja secara optimal dan aman setelah aplikasi berhasil dibuat.
Begitu pula dengan in-house developer, mereka adalah tim internal yang selalu siap menangani dan pembaharuan kapan saja.
Mana yang Lebih Tepat untuk Bisnis Anda?
Setelah mengetahui perbandingan software house vs in-house developer, kini Anda sudah mendapat bayangan mana yang lebih tepat untuk bisnis, ‘kan?
Kalau punya budget lebih, software house bisa menjadi pilihan yang tepat karena menawarkan layanan super lengkap untuk bisnis. Namun, jika budget terbatas dan perusahaan ingin mendapat kontrol penuh atas project, in-house developer bisa menjadi solusi untuk Anda.
Itulah informasi seputar perbandingan software house vs in-house developer yang bisa Anda ketahui. Apabila Anda ingin bekerjasama dengan software house Indonesia terpercaya, Alfa Digital Solution siap membantu menyelesaikan project bisnis Anda dengan cepat, harga terjangkau dan hasil memuaskan.